Rabu, 06 Maret 2013

CELOTEH KEPADA SUAMIKU


Dan terimakasih telah memilihku
Menjadikanku kelopak merah terindah dalam Erythrina Christagalli
Mewujudkan mimpi putri kecil beransel pink
Menjadi permaisuri dalam busana sebiru bajumu sambil membawa rantai-rantai melati

Dalam sayup-sayup air mata haruku
Dirimu adalah fajar bening yang akan mendekap seluruh duniaku

Cinta...
Semengalir mata air dalam kedipan-kedipan cemerlang
Kasihku tercurah setulus titik pelita di gurun senyapnya
Hangatmu... bak suara-suara syahdu yang selalu menggetarkanku
Matamu... bagiku adalah milyaran panah yang mengurung gerak-gerakku
Ya, aku terkurung dalam peluk kasih langit asmaramu

Suamiku, kau adalah atap yang meneduhkanku,
pintu yang selalu menjagaku, 
dan jendela yang selalu memberi kesejukan di kehidupanku. 
Engkaulah rumahku, tempatku pulang untuk menikmati bahu dan pelukanmu 

Sayang...
Aku hanya ingin selalu melengkapimu,
seperti pena dan kertas-kertasnya,
seperti jarum dan benang-benangnya
Setia dalam satu cinta, bagai Ratih dan Kamajaya

Aku hanya ingin selalu mendampingimu,
seperti Jeddah dan Laut Merah

Seperti Jeddah dan Laut Merah... seperti Jeddah dan Laut Merah...

***

(Endah Wahyuni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar