![]() |
'Putra yang Terbuang' dalam wujud yang sebenarnya. Oh my goshhhh! Oh my gosshhh! |
Namun berkat Duryodhana, Karna akhirnya lepas dari keterhinaan itu. Terus kenapa dia malah nggak akur sama Pandawa yang notabene adalah saudara kandung satu ibu? Penyebabnya ada beberapa alasan.
Pertama, dari remaja dia udah bete sama Arjuna. Sebagai sesama pemanah yang ulung, guru Drona lebih mengelu-elukan Arjuna daripada dirinya. Drona tidak bisa menerima Karna sebagai murid karena Drona sudah bersumpah hanya akan menjadi guru dari para pangeran kasta kesatria saja. Karna yang sejak bayi diasuh oleh kusir kereta (kasta Sutha) tentu tidak bisa melawan arus pranata sosial.
Kedua, ketika Hastinapura sedang mengadakan turnamen keahlian perang, si Bima mengejek dan merendahkan Karna karena kastanya tidak selevel dengan para pengeran Kuru. Di sinilah Duryodhana menolongnya. Dari sinilah awal kedekatan Karna dengan Korawa.
Ketiga, Arjuna, Nakula, dan Sadewa juga suka merendahkan dan menghina Karna di berbagai kesempatan. Hanya Yudhistira saja yang masih selalu menghormati Karna sebagai sosok kesatria meskipun berlatarbelakang kaum Sutha.
Keempat, setelah Karna tahu bahwa ia adalah anak kandung Ibu Kunti yang sengaja dibuang, dia pun semakin dongkol. Menjelang perang Baratayudha, Ibu Kunti meminta Karna agar berada di pihak Pandawa, namun Karna menolak karena kekecewaanya terhadap Ibu Kunti. Akhirnya dia lebih menganggap Ibu Radha sebagai ibunya yang sejati, yang telah merawat dan menyayanginya semenjak kecil.
Kelima, karena Duryodhana lebih menganggap dia sebagai saudara kandung. Meski sebenarnya Duryodhana punya agenda terselubung, namun persahabatan dan keakraban mereka menurut gue cukup dekat dan murni.
Nah, biar tau lebih banyak mengenai Karna, kamu bisa membaca cerita lengkapnya DI SINI.
Kalo gue pribadi sih gue juga mengagumi tokoh Karna meskipun dia agak-agak jahat. Namun sebenarnya, semua Pangeran Kuru, baik itu Pandawa dan Korawa tidak ada yang benar-benar antagonis atau protagonis, bahkan Sakuni yang terkenal licik sekalipun. Mereka semua mempunyai sisi jahat dan sisi baik. Semua konflik dan peristiwa mempunyai penyebab yang sangat logis dan masuk akal (plausible). Kalo udah baca Mahabharata versi India secara lengkap, pasti kamu nggak akan sanggup menyalahkan Karna mengapa sampai ia berbuat hal-hal yang kadang di luar batas. Begitu pun dengan tokoh-tokoh lain yang terkenal jahat, seperti Duryodhana atau Sakuni, mereka punya alasan masing-masing terhadap pilihan hidup yang dijalaninya.
Kalo pengen berinteraksi sama Karna, kamu bisa cowel twitternya di @1AhamSharma
Kunjungan balik
BalasHapusWah kayaknya penggemar Mahabharata nih..seru juga ya filmnya, dulu saya suka tapi yang skrg jarang ngikutin
Iya Mak :D
HapusSaya fans berat semua cerita epik kolosal, salah satunya Mahabharata :D
Wah suka sama lakon mahabata nih ceritanya...banyak pelajaran berharga memang yang bisa kita dapatkan dalam cerita itu....:)
BalasHapusBetul sekali Mak :D
HapusBahkan di kalangan umat Hindu di India, bobot pelajaran di Mahabharata diklaim lebih berat daripada kitab suci Weda sendiri :D
Wah Mak Vin bisa mendapatkan Liebsster Award nih..:)
Hapushttp://ceritajengyuni.blogspot.com/2014/05/liebster-award.html
Pertanyaannya sama seperti yang di artikle saya mak Vin :)
HapusSaya tidak tahu filmnya mbak, maklum nasib anak kos tidak ada tivinya :)
BalasHapusKunjunga perdana mbak, salam kenal yah dan jika berkenan mampir yah di blogku :)
Yuhuuuuu, udah mampir lohhh :D
HapusMakasih mbak, udah di follow balik juga :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku suka.. aku juga suka sm dia, pertama kali nonton seri Mahabaratha, trus liat adegan dia "lomba panahan" dengan Krishna di arena. langsung jatuh hati, hihihi..
BalasHapusbtw salam kenal mbak Vin, senang bs mampir ke blog mu yg super keren ini :D
saya gak terlalu ngerti dengan perfilman india, kalau anime saya berani komen yang panjang dah.. :D
BalasHapus