Jumat, 20 Maret 2015

SUPER PENTINGNYA KEEP CONTACT DENGAN SAHABAT

Namanya Surya. Biasa dipanggil Uya. Dia adalah teman baik saya. Saya mengenalnya lewat jejaring sosial Facebook pada tahun 2009. Saya jauh lebih dulu kenal dia daripada kenal suami saya sendiri. Usianya setahun lebih tua daripada saya. Tubuhnya gempal semacam gembrot. Gemuk turunan sepertinya.

Dia baik. Jika baik dirasa terlalu umum, saya akan lebih menspesifikkannya lagi. Dia perhatian. Yang penting sih cocok dan nyambung ngobrol sama saya. Dia selalu menuliskan 'kalau ada apa-apa jangan lupa kontak aku ya!' pada setiap kami mulai menutup percakapan pada SMS dan sejenisnya. Dia berusaha menunjukkan bahwa ia adalah sahabat yang mau diajak susah dan senang. Yang selalu menyediakan telinganya untuk mendengar keababilan seorang perempuan berusia kepala dua. Apakah kami pacaran? Tidak. Jangan selalu memojokkan lawan jenis yang berteman dekat adalah kekasih. Meskipun ada yang bilang persahabatan antara seorang cewek dan seorang cowok itu mustahil terjadi, tapi nyatanya kami mematahkan teori tersebut. Dia adalah salah satu sejarah dalam hidup saya. Dia adalah orang pertama yang membawa saya masuk gedung bioskop. Film Clash of The Titans adalah film yang pertama kali saya tonton seumur hidup.

Pertemanan kami timbul tenggelam. Maksudnya bukan karena berslisih. Hanya saja kesibukan membuat kami jadi jarang ngobrol seperti dahulu kala. Dia sibuk dengan pekerjaan dan pacarnya. Saya juga sibuk dengan pekerjaan dan suami saya. Yap, setelah saya duluan nikah, ada semacam aksi jaga jarak yang diam-diam kami lakukan. Apalagi kalau bukan demi menghormati pasangan masing-masing. Nyaris dua tahun kami bertegur sapa dalam frekuensi yang sangat minimal.

Hingga akhirnya saya pun mengurangi banyak keeksisan di media sosial. Nomor kontaknya pun hilang seiring dengan HP saya yang raib entah ke mana. Dan malam ini, saya kembali menemukannya. Saya bahagia bisa kembali bercakap riang dengan sahabat lama. Di tengah keharuan tersebut, dia pun membawa berita spektakuler. Helikopter yang ia kendarai jatuh di salah satu gunung daerah Papua. Saya sesak, syok hebat. Merasa sedih karena begitu terlambat mengetahui berita tersebut. Dia mengirimi saya foto helikopternya yang hancur. Airmata saya menetes meski dia selamat dan tidak mengalami luka. Namun dia telah meminta saya untuk tidak menyebarkan foto naas tersebut.



Dari sini ada hikmah yang saya petik bahwa keep contact sama sahabat itu amatlah penting. Sekadar menanyakan kabar merupakan pelipur rindu sekaligus bentuk perhatian yang luar biasa. Tidak banyak persahabatan yang bisa awet, apalagi pertemuan tatap muka bisa dihitung dengan jari selama kurun waktu bertahun-tahun, apalagi awal mula kenalnya hanya lewat jejaring sosial.

6 komentar:

  1. alhamdulillah selamat ya mbak.... memang menjaga silaturahim dengan teman lama itu sangat penting

    BalasHapus
  2. alhamdulillah selamat...jadi inget beberapa teman dekat waktu kuliah sampai sekrang lost contact

    BalasHapus
  3. benar banget mba...mirip banget cerita tentang sahabatku yg jg gemuk, kami jarang ngobrol lg demi menjaga perasaan suami

    BalasHapus
  4. duh ngeri amat kabar beritanya... oya, aku juga seneng banget punya sahabat cowok, mbak. dulu waktu sma punya geng itu cowok semua, brasa cantiq sendiri hahahaha

    BalasHapus
  5. Menjaga silaturahim memang harus. Salam kenal juga ya.

    Silahkan kunjungi balik di :

    honbookstore.com

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah, menjaga silaturahim itu berkah Mbak. :)

    BalasHapus