Senin, 16 Maret 2015

SEGARNYA FACIAL OZONE

Wanita butuh cantik. Yang menyangkalnya saya bilang munafik. Kecantikan menambah rasa percaya diri juga rasa sayang pada diri sendiri. Kita tidak sedang berbicara tentang kecantikan hati. Saya yakin semua pasti sepakat bahwa kemuliaan hati adalah kecantikan utama yang harus selalu dijunjung tinggi. Lalu bagaimana dengan rupa kulitmu? Apakah mau dibiarkan kusam tak terawat begitu saja? Saya rasa tidak. Bahkan sehari saja tak membasuh muka dengan sabun rasanya kulit wajah ini sudah dihinggapi jamur bersenti-senti.

Kulit wajah saya tidak licin dan mengkilat seperti pualam. Tidak berkilau seperti para selebriti yang seolah-olah satu garis halus pun tidak ada. Kondisi kulit wajah saya sangat standar. Setiap hari saya menyentuh makeup. Foundation, bedak padat, atau hanya sekadar bedak tabur merupakan rutinitas kecantikan yang tidak pernah saya tinggalkan. Setiap hari pula saya membersihkan ala double cleansing dengan tujuan agar wajah saya kembali bersih dan bisa bernapas dengan cukup. Tapi saya sadar, bagaimanapun makeup akan selalu meninggalkan residu tak kasat mata. Paling ringan tingkatannya adalah sebum, wajah saya jadi terasa lebih tebal dan lebih sering berminyak, kemudian masalah tersebut berkembang menjadi whitehead, lalu berubah jadi blackhead, hingga akhirnya memicu jerawat.


Lalu bagaimana mengatasinya? Apakah saya harus menghentikan total ritual dandan? Tentu saja tidak bisa. Saya akan tampak tak sedap dipandang jika tanpa makeup, sementara pekerjaan saya menuntut agar saya selalu terlihat cerah agar siswa-siswa di kelas tak ikut megantuk jika melihat kondisi saya yang sayu. Ya, kepala sekolah saya pun selalu memberikan penegasan bahwa para guru harus selalu wangi dan segar. Bahkan beliau selalu menyiapkan deodoran kalau-kalau ia mencium bau tak sedap dari ketiak salah satu guru entah siapapun itu.

Saya pun melakukan facial. Facial merupakan hal yang tak asing bagi kaum wanita, terutama bagi wanita karier yang notabene punya penghasilan sendiri untuk melakukan perawatan apapun yang ia suka. Beberapa ketagihan facial, beberapa menganggap facial adalah aktivitas genit dan menghambur-hamburkan uang. Saya sendiri memosisikan facial sebagai ajang relaksasi. Pijatan-pijatan ketika facial bagi saya mampu melepaskan stres di mana setiap hari saya seperti diburu serigala kelaparan, menyiapkan siswa-siswa agar mampu meraih nilai bahasa Indonesia sempurna pada ujian nasional mereka.


FACIAL OZONE

Salah satu jenis facial favorit saya adalah facial ozone. Apakah itu facial ozone? Saya juga tidak tahu pasti sebab pada saat treatment mata saya tertutup kapas basah. Pertama-tama wajah saya mendapat perlakuan facial dasar pada umumnya, yaitu deep cleansing (dibersihkan dengan susu pembersih sambil dipijat asoy), peeling (semacam scrub untuk mengangat sel kulit mati), massage (dipijat lagi enaakkk), steam (penguapan), ekstraksi (pencabutan komedo, bagian paling menyakitkan), maskeran, lalu setelah masker dibersihkan tuntas kemudian kulit wajah disemprot pakai ozone. Bagi saya, ozone tersebut semacam oksigen cair yang diuapkan, lalu disemprotkan ke wajah sekitar 10 menit. Rasanya dingin-dingin segar.

Treatment ozone
Sumber gambar: di sini

Facial ozone mempunyai banyak manfaat. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca pada screenshot artikel di bawah ini. Intinya adalah membuat kulit lebih cerah dan tampak lebih muda. Saya sendiri sudah membuktikan kebenarannya yang ternyata bukan omong kosong belaka. Rutin facial ozone dua minggu sekali membuat kulit saya lebih bersih, lebih halus, dan lebih bercahaya tanpa saya harus memakai seabreg-abreg rangkaian perawatan kulit semacam krim pagi, krim siang, krim malam, sunblock, serum, dan sebagainya. Perubahan tersebut juga telah dikomentari langsung kawan-kawan di sekitar saya.

Sumber screenshot: di sini

Facial ozone bisa dilakukan di salon-salon maupun di klinik-klinik kecantikan ternama. Kalau saya pribadi melakukannya di salon langganan, Salon tersebut adalah salon dengan pijatan dan massage paling sedap yang pernah saya datangi. Harga facial ozone di tempat tersebut adalah Rp 45.000,00 saja, dan kadang masih didiskon. Relatif terjangkau bagi saya dengan hasil treatment yang sangat memuaskan.

Saran saya, lakukan facial jika memang suka dan butuh. Anda yang paling tahu kondisi kulit dan kondisi budget. Jika sudah merasa komedo menumpuk dan sudah tak mampu mengatasinya, tidak ada salahnya melakukan facial. Kulit yang bersih akan membuat rutinitas kian nyaman dan bersemangat.

6 komentar:

  1. Komedonya ngga dipites-pites kaya facial biasa ya mak, dulu pernah facial biasa sakiit banget karena pas banyak komedo hehe. Jadi pengen nyoba facial ozone deh, murah juga ya *nggaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya ritual jites-jitesan itu pasti ada di setiap jenis facial apapun deh, Kak. Bagian itu memang paling menyakitkan dan bikin airmata bercucuran. Tapi mau gimana lagi, kalo gak digituain komedonya pada mampet di dalam pori sih :D

      Hapus
  2. Saya suka takut kalau di Facial, gara-gara dulu liatin temen kulitnya jadi gimanaaa gitu..
    Tapi koq jadi tertarik yang ini ya? murmer pula 45.000..
    Cuma disini harganya berapa ya? Hmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak di setiap salon ada peralatan ozone, Kak. Kalo di klinik kecantikan sih kayaknya pasti ada, tapi ya itu, harganya mihil badai. Jadi harus hunting salon dulu. Kalo di kota Malang bisa di La Rosa daerah Jalan Kalpataru.

      Hapus
  3. hhm... di sini ada kayak gitu gak yaa....
    jadi pingin juga

    BalasHapus
  4. aduuuh...kayaknya enak bangeeet ya mak...

    BalasHapus