TIWUL, MAKANAN MEWAH DI ERA ONE DIRECTION

'jangan' pada orang Jawa artinya adalah 'sayur'

Hayoooo siapa yang nggak pernah makan tiwul?

Dulu...

Sejak saya kecil, tiwul sudah menjadi makanan langka. Ibu bilang tiwul adalah makanan wong nggunung (lebih ndeso daripada ndeso). Rakyat jelata tidak mampu beli beras, mahal katanya, sedangkan di halaman dan tegalan mereka melimpah tanaman singkong. Atas dasar ide brilian entah siapa, singkong tersebut berhasil disulap menjadi tiwul. Yap yap, tiwul adalah makan dari bahan gaplek alias singkong yang dikeringkan. Mereka makan tiwul tidak pakai lauk. Sekali lagi, mahal. Lalu atas ide brilian entah siapa lagi, tiwul tersebut di-mix sama parutan kelapa dan garam. Beberapa orang yang lebih jenius lagi memakannya dengan sambal trasi, lalu yang punya sedikit uang berlebih akhirnya punya inisiatif beli ikan asin. Akhirnya jadilah makanan nggunung yang sedapnya badai. Setiap tetangga saya masak tiwul, mata Ibu berbinar terang seolah menemukan makanan mewah.

Sekarang...

Tiwul masih tetap saja langka. Menjadi semakin langka ketika saya hidup di daerah yang lebih kota. Barangkali kalau siswa-siswa saya tanyai tentang apa tiwul, mungkin mereka hanya akan menampakkan wajah blank yang tak elok dilihat. Maklum, ini memang sudah jamannya One Direction.

Beberapa hari yang lalu, saya menemukan 'barang mewah' tersebut. Sebuah warung pinggir jalan yang tak jauh dari tempat tinggal saya menyediakan makanan nggunung itu. Ekspresi saya nyaris sama dengan reaksi Ibu kalau ada tetangga yang masak tiwul. Rasanya sungguh  girang tralala. Saya menunjuk opor ayam pedas dan oseng-oseng pepaya sebagai teman dalam piringnya. 

dok. pribadi

Sayangnya, si penjual tersebut tidak konsisten menyediakan tiwul, ketika saya datang lagi dan lagi untuk kesekian kalinya, hanya ada menu nasi jagung. Di situ kadang merasa sedih karena tak bisa bertemu lagi dengan tiwul.

MANFAAT TIWUL

Sumber

JURNAL TENTANG TIWUL

Yang mau baca-baca penelitian soal tiwul meluncur di DUNIA PERTIWULAN yaa :D