![]() |
sumber |
Tak jarang demi penampilan terbaik tersebut orang jadi memburu barang-barang bagus yang kemungkinan besar berharga menengah ke atas. Saya sesekali juga seperti itu, meski saya juga masih kerap berburu barang di pasar-pasar tradisional dengan harga jauh lebih miring. Jika sudah melekat bagus di badan, orang takkan peduli itu barang dari mana. Misalnya saya pakai lipstick puluhan ribu atau ratusan ribu, namun jika ternyata warnanya serasi dengan kulit dan pakaian, orang takkan peduli itu lipstick merk apa, sebab mereka sudah melihat saya manis dengan warna tersebut. Jadi sebenarnya yang penting di sini bukan merk atau harga, tapi bagaimana cara saya membuat saya tampak classy meski dengan modal minimal.
Di samping pentingnya barang-barang tersebut, ada satu poin penting yang kadang tertinggal yaitu tentang masalah bau badan. Setiap orang pasti berkeringat, termasuk saya. Bau keringat orang pun beda-beda. Ada yang bau, cukup bau, agak bau, hingga bau banget. Tidak lucu jika saya sudah tampil cantik tapi menebarkan aroma tak sedap di lingkaran kumpulan saya. Makeup saya yang cantik tergeser bau ketek, baju saya yang rapi terlindas bau ketek, sepatu saya yang mengkilap terinjak bau ketek. Yap yap, bau ketek menghancurkan cashing yang sudah saya bangun. Bukankah kita juga sebal jika ada orang berbau badan nggak enak beredar di sekitar kita? Rasanya ingin buru-buru berlari ke gunung agar oksigen yang saya hirup bisa fresh lagi.
Saya tidak punya masalah bau badan serius, tapi saya pasti berkeringat karena aktivitas. Dari situlah saya suka nggembol wewangian ke mana-mana. Tentu dengan tujuan agar saya tidak menguarkan bau yang bisa mengganggu kenyamanan hidup orang lain. Cologne, body mist, EDT, EDP, atau apapun, yang penting saya harus selalu segar dan wangi. Image cantik atau pintar, atau image apapun yang ingin dibangun harus pula disokong oleh bau badan yang enak. Cantik tapi bau, nggak jadi terlihat cantik. Smart tapi bau, orang jadi lebih sibuk menutup hidungnya daripada mendengarkan penjelasan kita. Orang-orang dalam kumpulan saya bisa saja ada yang buta atau tuli, tapi selama mereka masih punya hidung yang sehat, maka saya wajib memberikan aroma yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar