DONGENG SINGKAT TENTANG TAS KW

Beberapa hari ini lagi booming penggerebekan tas KW yah. Agak menyayangkan juga sih kenapa nggak dilakukan sejak tahun-tahun lalu saja. Peredaran tas KW alias tas palsu alias tas imitasi di Indonesia menurut saya sudah sangat memprihatinkan.

Saya termasuk golongan yang kontra dengan konsumsi barang KW, bukan karena saya orang terlanjur kaya yang bisa membeli tas original yang harganya bahkan bisa buat beli mobil second, tapi karena saya pernah kuliah di jurusan seni dan sastra di mana didikan untuk menjunjung tinggi ide kreatif dan keaslian karya terjadi lumayan kental, bahkan bisa dibilang sebagai doktrin. Jadi ketika mendengar istilah tiruan atau plagiasi, kuping pasti langsung mendadak terbakar.

Kalau di luar negeri, orang yang membeli dan memakai tas KW akan dikenai denda yang sangat besar. Namun di Indonesia, nenek penjual cabai di pasar pun bisa memiliki Louis Vuitton :')

source

Kelebihan Tas KW

Namanya juga barang bajakan, sudah pasti harganya jauhhhhh lebih murah. Misalnya tas Hermes yang harga aslinya bisa 50 juta plus-plus (inget juga kan tas Angel Lelga yang 900 juta itu?), dengan fasilitas KW, maka harga tersebut bisa dipangkas hingga berharga 200 ribu saja. Jadi jangan samakan tas Hermes-mu dengan tas Hermes-nya Syahrini yah.

source picture

Selain itu, memang sulit disangkal bahwa tas branded merk terkenal mempunyai desain yang mewah dan elegan. Sangat cocok untuk Ibu-Ibu BPJS (budget pas-pasan jiwa sosialita).

source picture

source picture

source picture

Keberadaan tas KW di Indonesia yang menjamur, tentu saja membuatnya mudah didapat, bahkan di pasar tradisional pun melimpah dengan harga limapuluh ribuan. Saya pun sudah melihat peredarannya hingga department store terkemuka. Coba deh googling juga dengan menggunakan keyword 'tas batam', 'tas KW', 'semi premium', 'grosir tas', atau 'tas murah', pasti bejibun pelapak online yang menjual tas-tas tersebut.


Pernahkah Saya Membeli Tas KW?

Pernah. Sekali. Dan saya bersumpah tidak akan mengulangi!

Tas KW yang pertama dan pasti yang terakhir saya beli adalah tas KW merk Victoria Beckham yang saya beli dari salah satu pelapak online tas Batam di Facebook. Harganya 300 ribu rupiah. Saya membelinya karena terpengaruh lingkungan. Prinsip saya untuk tidak membeli barang tiruan goyah waktu itu karena melihat teman-teman saya begitu gorjes menenteng tas-tas bagus (tapi KW) tersebut. Doktrin antiplagiasi yang saya paparkan di depan tercerabut tanpa daya.

Namun akhirnya, kejadian ini membuat saya malu dan menyesal tiada tara. Penyesalan itu berupa betapa bodohnya saya tidak menghargai diri sendiri dengan memakai barang palsu. Diri ini terasa hina dan nista. Tsaahhhh... :'D

Tas ini sungguh lucu. Bukan lucu dalam artian yang bagus. Dipakai sekali saja tali panjangnya sudah lepas dari pangkalnya.

Lebih jenakanya lagi, pada label kertasnya malah tertulis merk Victoria Secret! Helaawww, Victoria Secret mah merk produk pakaian dalam kalikkkkk!

Kalo nggak beli KW, ya mana mampu kita beli yang ori!

Ya kalo gitu nggak usah beli tas branded yang nggak mampu dibeli.

Kalau menurut saya, masih banyak kok tas ori buatan Indonesia yang terjangkau harganya. Tampil keren nggak harus pakai barang bajakan kan? Coba sesekali tengok web Zalora. Di sana nggak tersedia tas KW loh. Kalo di kotamu ada gerai Elizabeth, ya mending beli itu aja deh. Ori dan masih relatif terjangkau.

Atau kalo nggak mau repot, sudah banyak kok tas-tas etnik yang modelnya lucuk-lucuk. Dengan kita membeli tas etnik, berarti kita juga ikut memaksimalkan produksi anak negeri loh. Ya nggak sih? Ya nggak sih? Misalnya tas etnik Sumbawa ini.

source picture

Terimakasih Kepada Pemegang Merk Chanel

Jadi ketika pemegang merk Chanel mengambil langkah pelaporan, saya sangat senang. Barangkali ini bisa menjadi moment besar untuk memberantas barang-barang bajakan yang menyebar teramat sangat luas di Indonesia.

Ingatlah, warga Indonesia selalu marah ketika beberapa budaya diklaim milik Malaysia, jadi ketika ada orang Indonesia pemakai barang KW marah atas penggerebekan ini, saya pikir ini sungguh lucu. Ingat teman, pencurian karya itu sangat menyakitkan.

sumber berita