Minggu, 30 Agustus 2015

PERILAKU OOT YANG MENGGEMASKAN

Salah satu jejaring sosial yang menyediakan fitur grup adalah Facebook. Dengan join grup, netizen bisa lebih intens berkomunikasi dengan orang-orang yang sehobi dan sealiran. Jika grup tersebut bertema internet, digital, dan media sosial nggak susah yaa, sebab mayoritas member pasti sudah sangat paham netiket. Tapi bagaimana kalau grup tersebut lebih umum, misalnya grup kecantikan? Yap. Salah satu problem terbesarnya adalah tindakan OOT.

OOT adalah kependekan dari out of topic, alias keluar jalur, alias nggak nyambung dengan topik yang sedang diperbincangkan pada sebuah thread atau pembahasan. Lagi asyik membahas lipstick, mendadak ada yang mucul dengan komentar 'cara ngilangin jerawat gimana yah?' Ah, sungguh menggemaskan.


Mengapa sih harus ada fenomena OOT? Berikut analisis dari saya pribadi.

1. FAKTOR LATAR BELAKANG
Saya yakin ada sekelompok orang di belahan bumi ini punya HP dan kenal internet taunya cuma Facebook doang. Tidak punya blog, tidak pernah bersentuhan dengan forum online lainnya, dan nyaris tidak pernah membuka Google. Mungkin latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan mereka tidak membentuk jiwa mereka menjadi good netizen. Mereka tidak menggunakan internet untuk mencari ilmu atau informasi penting lainnya, termasuk ilmu netiket. Mereka berpikir Facebook adalah tempat sharing, jadi apapun bisa bebas ditanyakan di situ tanpa lihat-lihat kondisi dan topik bahasan.

2. BUDAYA MEMBACA YANG BURUK
Kadang admin atau TS (thread starter) sudah mencantumkan 'dilarang OOT' pada postingannya. Tapi yaaa karena kebiasaan membaca yang kurang, membuat pelaku OOT main komen sembarangan gitu aja. Ketika ditegur dan diingatkan malah menjawab 'kan saya cuma nanya, emang nggak boleh ya?' Jedeerrrrrrrr! Terus ketika disuruh nyimak dan nimbrung di thread yang lebih relevan, malah dijawab 'males baca saya'.  

3. MAUNYA CEPET & INSTAN
Maunya semua pertanyaan dan kegalauannya diselesaikan di tempat itu juga. Ya tapi jangan ngerusak lapak orang lain kaliikkkk. Masalah jerawat dan komedo adalah topik yang paling hits, pembahasannya selalu muncul berkali-kali di dinding grup, tinggal scrolling dikit udah bisa nemu. Tetap tidak alasan tanya soal jerawat di thread lipstick. Saya jadi curiga kalo ini adalah gegar teknologi, di mana sebenarnya masyarakat sekitar kita belum siap menerima asupan teknologi, meski itu cuma sekadar etika berjejaring sosial.

4. SUDAH TAU OOT TAPI TETAP OOT
Yep. Ada kok yang sudah tau dan paham makna OOT, serta mengerti bahwa OOT itu hal yang menyebalkan, tapi dia tetap OOT. Nah, orang lugu ini yang sebenarnya malah lebih menyebalkan. Ibaratnya sudah tau minum Baygon itu bisa bikin mati, kenapa masih tetap diminum? Biasanya dia berkata sopan dan sangat santun, "maaf OOT, ada nggak yang tau obat jerawat apa yang manjur, makasih buat yang berkenan jawab" di thread yang bahas lipstick. Intinya sih dia males scrolling, males mencari thread yang nyambung sama yang ia butuhkan, dan males baca.


Agar selalu diingat bahwa OOT itu akan merugikan diri sendiri. Ketika kamu OOT, maka cacian akan kamu dapatkan secara besar-besaran. Dampaknya akan merambah ke pembahasan yang akhirnya buyar dan tidak fokus karena ke-OOT-anmu. Budayakanlah membaca secara teliti sebelum bertanya.


3 komentar:

  1. mwaa.. iya mak mimi.. hihi aq jg kdg suka oot.. tp ga d thread org juga sih.. hehe

    BalasHapus
  2. Harusnya sih bikin thread sendiri biar puas

    BalasHapus
  3. Hahay... Kalo OOT karena jawabannya mendelep piye? :D

    BalasHapus