Senin, 16 November 2015

AGAR MAKEUP TAK TERBUANG SIA-SIA

Bicara soal makeup, wah saya suka sekali. Meski bukan expert, tapi seenggaknya saya sudah bisa nggambar alis dengan seimbang. Kalau sudah bersenggolan dengan makeup, maka saya pasti akan ketemu sama namanya 'makeup yang nggak habis'

Yap, saya termasuk orang yang sangat susah menghabiskan isi makeup hingga tandas. Misalnya lipstick. Seumur hidup, saya belum pernah ngrasain 'mengais-ngais' hingga bagian tube yang terdalam. Biasanya belum sampai setengahnya udah bosan, terus nggak pernah terpakai lagi, terus akhirnya jamuran, terus akhirnya dibuang, terus beli lipstick baru lagi dengan merk dan warna yang berbeda.



Mubadzir dong? Iya bener.

Dari sekian banyak pengalaman yang tidak pernah menghabiskan makeup tersebut, maka saya pun akhirnya bisa menghimpun bagaimana cara mengatasi makeup yang nggak habis.


1. BANYAK BACA REVIEW SEBELUM BELI

Masalah tidak bisa menghabiskan makeup biasanya berasal dari kualitas produk yang tidak sesuai harapan. Maka dari itu sangat penting membaca review makeup yang mau kita beli dari forum-forum kecantikan atau beauty blogger. Apalagi kalo doyannya beli makeup impor yang hanya bisa dibeli via online. Review tersebut bisa menjadi bekal informasi tentang bagaimana hasil, tekstur, aroma, shade, maupun ketahanan. Meski pada setiap orang review bisa berbeda, ada yang bilang jelek, ada yang bilang bagus, tapi seenggaknya kita bisa terhindar dari warna bedak yang pektay alias keputihan, atau tekstur lipstick yang gampang lumer kayak chizkek.

source

2. PAHAMI BETUL JENIS dan WARNA KULIT

Kalo mau mainan makeup, maka landasan utama sebelum kita bersenang-senang dengannya adalah jenis dan warna kulit. Tujuan makeup adalah untuk membuat wanita lebih segar, lebih manis, dan glowing, bukan malah membuatnya coreng-moreng kayak badut akibat paduan warna yang nggak pas. Memperhitungkan merk atau sekadar mengikuti tren makeup yang lagi hits sah-sah aja, asal ya jangan amnesia sama kanvasnya. Jenis kulit berminyak tapi beli foundation untuk kulit kering, akhirnya tampak makin jadilah kilang minyak tersebut, sebab foundie yang untuk kulit kering pasti akan mengandung sekian banyak pelembab. Tapi yang labih banyak zonk lagi biasanya adalah soal warna. Ya namanya juga beli online, customer hanya bisa melihat warna penampakannya melalui layar kaca, padahal pada setiap layar mempunyai kontras dan saturasi yang berbeda. Meski begitu, beli langsung di counter makeup pun kadang warnanya juga jadi beda ketika udah dibawa pulang ke rumah. Ya iyalah, di counter pencahayaannya lebih bagus sih. Maka dari itulah kita harus benar-benar cermat.

source

3. PASTIKAN KEGUNAAN MAKEUP YANG AKAN DIBELI

Tentu donk masih ingat bab skala prioritas pada pelajaran IPS ketika sekolah, yaitu belilah barang yang benar-benar perlu. Misalnya mau beli foundation mahal dengan staying power mumpuni. Tanya dulu pada diri sendiri: 
Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Apakah pekerjaan saya memang menuntut dandanan prima yang tak lenyap diterjang angin dan badai? Ataukah saya hanya berkegiatan di rumah saja? Ah, tapi saya ingin membelinya, dipakai buat pesta atau pergi ke kondangan, kan saya butuh bedak yang nggak mudah luntur. Memangnya saya orang sepenting apa? Apakah saya ibu pejabat? Apakah saya selalu harus menghadiri undangan setiap hari? Apakah akan selalu ada acara hajatan setiap minggu? 
Umumnya jika dipakai setiap hari, satu botol foundation akan habis dalam waktu satu hingga dua bulan, kalau hanya dipakai sesekali, maka baru akan habis dalam waktu dua tahun. Wah, keburu foundationnya lumutan. Udah beli mahal-mahal malah berakhir di tempat sampah.

source

4. SELALU CEK POUCH & KOTAK MAKEUP

Biasanya wanita beli macam-macam makeup hanya karena lapar mata atau terpengaruh testimoni para pemakai lainnya ketika sedang menyimak review. Kalau sudah begini, saya pun biasanya akan menjadi pelupa yang sangat hebat. Misalnya saya ikut-ikutan beli warna lipstick warna latte confession, padahal di pouch saya sudah punya bumble, di mana perbedaan warna keduanya bagai pinang dibelah dua. Dengan kata lain, saya punya dua merk lipstick berbeda tapi sebenernya warnanya sebelas-duabelas. Akhirnya salah satu dari mereka utuh hingga masa kadaluwarsa tiba. Lho, kan bisa dipakai berganti-ganti? Iyap bener. Tapi tolong deh, bibirnya satu lipsticknya banyak, tetep aja sulit habis. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu mengecek pouch atau kotak makeup untuk menghindari kepemilikan warna yang mirip.

source


2 komentar:

  1. Saya cintaaaa lipstick tapi saya jg blm pernah ngais2 lipstick wkwkwkwk a.k.a ga pernah abis euy wkwkwkkwk sll banyak yg baru baru baru yg gada abisnya pgn dicobain.

    Btw ttg lipstick jgn lupa cek masa kadaluarsa setelah produk dibuka. Krn merk La Splash Lip Couture itu contohnya. Cuma bertahan 3 bulan setelah dibuka 😂 Hiksss...
    ROOSVANSIA | IM THE ONLY DAUGHTER

    BalasHapus
  2. hehehe.. yang nomer 4 saya banget tuh... jadinya di pouch ada berentet lipstik tapi warnanya hampir sama :P bad habit ah..

    BalasHapus