Tulisan ini diikutsertakan dalam momtraveler’s first Giveaway Blessing In Disguise
Hey, do you know who is he?
Yeah, he is Muhammad Assad
The author from bestseller book: NOTES FROM QATAR
I’ve met him at Gramedia Malang Town Square
He is so cute and handsome, so charming prince ^_^
Dewasa ini makna rezeki semakin disempitkan oleh tumpah
ruahnya uang atau materi saja, padahal rezeki bisa berupa kebahagiaan maupun
ketenangan hati. Dan benar pula apa kata orang, rezeki yang seringkali
dilupakan adalah kesehatan. Seringkali orang tak sadar bahwa oksigen yang
dihirup, serta kentut yang dikeluarkan juga merupakan sebuah rezeki.
Hari Kamis tanggal 19 April 2012 pagi hari saya terkena
musibah kecil. Saya terpeleset tangga dikarenakan ada rembesan air yang tak
saya lihat. Saya jatuh dalam posisi yang kurang menguntungkan. Entah bagaimana
kejadiannya, telapak kaki kiri saya nyeri luar biasa. Terkilir akut, bengkak
dan memar, tak bisa dipakai jalan, rasanya sakit sekali. Selama dua hari saya
tak bisa berjalan dengan nyaman. Akhirnya pada hari Sabtu saya memutuskan
berobat ke dokter sebab bengkak tak kunjung reda. Saya khawatir ada hal lebih
buruk yang mungkin terjadi pada telapak kaki kiri saya.
Setelah diperiksa, puji syukur tidak terjadi retakan atau
hal-hal yang membahayakan. Hanya sedikit salah posisi otot sehingga menimbulkan
nyeri tak tertahankan. Dokter memberitahu kalau sakit jangan dimanja, sebab sembuhnya
akan malah lebih lama. Saya disarankan untuk lebih banyak berjalan-jalan.
Sore itu juga saya mencoba berlatih jalan ke Malang Town
Square. Lokasi Matos tak begitu jauh dari kos saya, hanya sepuluh menit jalan
kaki. Namun karena telapak kaki saya sedang tidak beres, berjalan sepuluh menit
jadi serasa satu jam. Saya harus meringis menahan nyeri selama perjalanan
sambil terpincang-pincang. Agak malu dan risih juga ketika semua orang menatap
kakiku yang tertatih menyusuri jalanan.
Hari ini saya ingin makan enak. Sampai di Matos saya
langsung menuju foodcourt, memesan nasi goreng oriental dan teh mawar.
Outlet nasi goreng itu adalah favorit saya. Saya bersyukur sebab masih diberi
rezeki menikmati makanan lezat kesukaan saya.
Sehabis makan, saya terpincang kembali. Kali ini saya menuju
toko buku Gramedia yang lokasinya masih berada di dalam mall. Di muka toko
sedang ada diskon buku. Ribuan buku digelar dengan harga miring. Awalnya saya
hanya ingin membaca-baca saja. Selintas tak ada sesuatu yang istimewa, sampai
saya mengintip ke dalam, saya melihat sedang ada semacam talkshow. Saya
sungguh-sungguh tidak tahu siapa penulis yang datang ke Gramedia kali ini sebab
mata saya terhalang oleh kerumunan. Akhirnya saya masuk ke dalam. Dan ternyata
bintang tamu kali ini adalah Muhammad Assad, penulis best seller Notes
From Qatar.
Saya lihat tempat duduk yang disediakan tak seberapa
jumlahnya sudah penuh terisi. Akhirnya saya hanya berdiri mematung di samping
rak buku. Saya senang sekali sebab bisa bertemu dengan penulis sepopuler Assad
meski saya tak kebagian kursi. Tiba-tiba Assad menghentikan perbincangannya
sejenak dengan pemandu acara. Dia menoleh ke arah saya, memberikan senyum
ramah, lalu mempersilakan saya duduk di kursi di barisan paling depan yang
ternyata masih kosong satu. Hati saya berdebar kencang, sekarang jarakku dan
jaraknya tak lebih dari dua meter, saya duduk tepat di hadapan Assad.
Subhanallah! Assad ganteng ASELI!
Kemudian pemandu acara memberikan sebuah kuis, yaitu membuat
semacam kalimat testimoni tentang buku karangan Assad dengan tagline dari Notes
From Qatar yaitu Positive, Presistence and Pray. Siapa yang paling baik
menggabungkan ketiga tagline tersebut dalam satu kalimat testimoni, maka
berhak mendapat buku gratis Notes From Qatar versi limited edition yang
akan ditandatangani Assad langsung di depan mata.
Saya clingak-clinguk seperti orang idiot. Saya tahu kalau
Notes From Qatar adalah best seller, namun terus terang saya belum
mempunyai buku tersebut satu edisipun. Sementara orang-orang yang berada di
samping kanan kiri serta belakang saya sudah memegang setidaknya satu buku
Notes From Qatar, saya hanya datang dengan tangan kosong, sebab saya memang tak
tahu menahu kalau Assad sedang berada di Gramedia. Mau dapat inspirasi
testimoni darimana coba? Membaca satu halamanpun saya belum pernah.
Ketika semua sudah mulai menyusun kalimat terbaik, saya
hanya ketap-ketip bengong di tempat. Namun otak saya sebenarnya juga berpikir
kilat membuat sebuah kalimat testimoni. Akhirnya saya buat sebuah kalimat amburadul,
iseng-iseng berhadiah, begini bunyinya: “Saya percaya buku Notes From Qatar
bisa memberikan energi positif bagi para generasi muda Indonesia untuk lebih persistence
meraih mimpi dengan hard effort, love and pray”.
Bagai disambar petir di siang bolong, Assad menilai bahwa
kalimat saya adalah yang paling rapi dan enak didengar daripada bikinan peserta
lain.
Sungguh, saya tersanjung dan terharu. Ini adalah rezeki yang
sangat luar biasa.
Ya, saya merasa heboh sendiri, sebab ini adalah rezeki nomplok yang tak pernah disangka. Yang saya tahu, hari Minggu esok harinya yaitu tanggal 19 April 2012, Assad akan mengadakan seminar di aula MAN 3 Malang. Info seminar dan poster sudah saya simak jauh-jauh hari. Harga tiket VIP sebesar Rp 275.000,00. Dengan harga itu, peserta yang membeli tiket VIP bisa berfoto bareng secara eksklusif (yang reguler tidak mendapat kesempatan foto). Kemarin saya masih nangis darah karena tidak punya uang untuk membeli tiket VIP, tidak tahunya hari ini, tanpa diduga sedikitpun, saya malah dapat foto bareng berdua dan tandatangan supereksklusif tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun. Gratis tis tis!
Ya, saya merasa heboh sendiri, sebab ini adalah rezeki nomplok yang tak pernah disangka. Yang saya tahu, hari Minggu esok harinya yaitu tanggal 19 April 2012, Assad akan mengadakan seminar di aula MAN 3 Malang. Info seminar dan poster sudah saya simak jauh-jauh hari. Harga tiket VIP sebesar Rp 275.000,00. Dengan harga itu, peserta yang membeli tiket VIP bisa berfoto bareng secara eksklusif (yang reguler tidak mendapat kesempatan foto). Kemarin saya masih nangis darah karena tidak punya uang untuk membeli tiket VIP, tidak tahunya hari ini, tanpa diduga sedikitpun, saya malah dapat foto bareng berdua dan tandatangan supereksklusif tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun. Gratis tis tis!
Rencana Allah memang tak pernah bisa diraba. Kalau saya
tidak terjatuh dari tangga, tidak mungkin telapak kaki saya memar. Kalau
telapak kaki saya tidak memar, tidak mungkin saya pergi ke dokter. Kalau saya
tidak pergi ke dokter, tidak mungkin saya memaksakan diri latihan jalan ke
Matos sambil menahan sakit yang tak ketulungan.
Setiap kejadian pasti saling berkaitan. Setiap rezeki yang
datang pasti sudah diatur masing-masing jalannya. Alhamdulillah.
![]() | |||||
Ganteng maksimal |
Ckckckck... Asyiiikkk nya yg ketemu penulis ganteng... Hehehe...
BalasHapusMakasih ya mbak, sdh lgs terdaftar sbg peserta GA ku :-)