Saya baru benar-benar sadar bahwa lelaki dan perempuan memang diciptakan dengan karakter yang sangat berbeda.
Cerita ini saya angkat saat moment packing bersama sauami ketika kami akan berangkat ke Sabang.
Saya akui, sebagai perempuan saya cenderung stylish. Saya tidak suka jika harus memakai baju yang sama dalam moment yang berbeda dalam jangka waktu yang berdekatan. Suami sudah mengultimatum agar saya efisien membawa barang pribadi karena saya di Sabang hanya untuk sebulan. Saya dan suami memang sepakat hanya akan membawa satu koper ukuran kecil agar bawaan kami tidak menggunung seperti kuli angkut. Ini adalah perjalanan separuh negeri, ogah banget kalau kesana-kemari dorong-dorong bejibun tas.
Saya sudah berusaha memilah baju yang memang akan benar-benar terpakai ketika berada di Sabang: baju santai, baju tamasya, baju silaturahim hingga baju untuk menghadap Ibu Komandan. Saya yakin seratus persen kalau saya sudah menghemat bawaan secara besar-besaran. Tapi ternyata tidak sama sekali!
Duabelas potong pakaian (belum termasuk bra, handuk dan celana dalam) ternyata sukses membuat koper kami menggembung. Suami menyuruh saya untuk memangkas lagi jumlah pakaian, tapi saya ngotot bertahan bahwa jumlah tersebut sudah sangat sedikit. Setelah perang mulut beberapa menit soal keefisienan dan tata ruang dalam koper, akhirnya suami mengalah. Jumlah pakaiannya yang akhirnya direduksi padahal bawaannya sendiri menurut saya sudah sangat minimalis.
"Dasar wanita!" gerutu suami saya, kelihatan jengkel setengah mati.
"Jangan samakan cewek sama laki dong!" saya tak kalah sengit.
Urusan koper akhirnya beres. Semua sudah masuk. Namun ternyata saya lupa belum memasukkan barang-barang 'kewanitan' lain yaitu sepatu, tas jalan, kotak make up dan kotak peralatan mandi.
Suami saya pun langsung teriak histeris!
***
Itulah, kadang saya heran mengapa laki-laki tak pernah rempong membawa barang bawaan ketika bepergian, hanya cukup satu ransel berisi dua potong baju mereka sudah bisa menikmati perjalanannya. Coba bandingkan dengan wanita, kadang sudah membawa dua koper pun masih merasa belum cukup dan khawatir akan modisless ketika berada di lokasi. Kasus ini mirip jumlah pakaian dalam almari. Laki-laki akan merasa santai saja meski cuma punya beberapa pakaian, sedangkan wanita meski sudah punya koleksi baju lemari masih saja tak merasa pakaian memadai.
Ini sama lagi nih. Setuju sama kata-kata "JANGAN SAMAKAN PEREMPUAN DENGAN LAKI-LAKI DONG" :D Setuju bangettt mbak.. Mas saya aja pegi cuma bawa 2 kemeja satu celana dasar di ranselnya, buat beberapa waktu. Nah saya, apalagi pake jilbab (hohoho) Ada jilbab pun pake 2 lembar jilbab sekali pake, ciput, topi jilbab, rok, legging, bajunya, belum de el elnya.. Walau niatnya dikurangin kayak gimana juga ngga bisa karena emang itu dipakenya hahahahah...
BalasHapus