Langit menumpahkan galaunya ke bumi. Hujan tak berhenti sejak pukul dua siang. Pukul tiga aku harus berangkat ke Lanud untuk mengikuti gladi bersih HUT PIA. Tak ada mantel, terpaksa aku dan Afandi menembus hujan sejauh 5 km. Afandi basah kuyup, dia menggigil kedinginan, sementara aku tak terlalu basah karena terlindungi jaket.
Gladi berjalan dengan WOW. Aku diwajibkan hadir karena akan dinobatkan sebagai anggota PIA terbaru. Terasa agak gugup karena aku belum tahu apa-apa, untung Ibu Danlanud adalah orang yang sangat friendly dan humble. Selesai gladi, aku masih punya waktu ngobrol bersama beberapa Ibu Perwira. Seperti biasa kalau perempuan sudah berkumpul, maka jam akan berdetak sangat cepat, guyonan, curhatan dan cerita-cerita soal rumahtangga menjadi menu wajib yang terhidang meski tak dipesan.
Mendung makin menggelayut, curahan hujan semakin menderas. Mereka semua pulang, sementara aku masih tertahan bersama Afandi di gedung teras gedung Mako. Suasana sangat sepi, beberapa anak terlihat bermain hujan dari kejauhan di area Depohar. Aku dan Afandi membicarakan hal-hal tak penting namun bikin bahagia. Ini adalah hari peringatan sebulan pernikahan kami. Terjebak hujan berdua di area seluas Lanud kurasa tak begitu buruk untuk merayakan 30 hari perkawinan aku dan Afandi. Hahaha :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar