Saya wanita pesolek, yang ke mana-mana selalu mengoleskan lipstick di bibir kecilnya, bahkan walau cuma ke pasar membeli tempe. Bagi saya, lipstick sudah seperti halnya pakaian. Nggak afdol kalo nggak gincuan. Hal itu dikarenakan karena saya sadar, saya bukan wanita yang imut dari sononya, yang bahkan bibirnya sudah merah merona tanpa apapun seperti habis mengunyah sirih. Saya paling betah nongkrongin akun penjual lipstick di instagram. Bagi saya, itu semacam kegiatan cuci mata yang mengasyikkan.
Saya bukan pemuja barang branded, namun jika saya mampu dan pengen membelinya, saya akan beli. Lipstick sesekali sudah bergeser menjadi hobi. Tau kan artinya? Pecinta akik akan membeli akik berapapun harganya asal hatinya terpuaskan. Semacam itulah. Apakah saya sudah terjebak dalam budaya konsumerisme? Hmm,,, sepertinya iya. Konsumerisme stadium ringan, sebab saya hanya membeli apa yang benar-benar ingin saya beli.
Semakin ke sini, saya pun sadar, bagi pecinta dandan, lipstick pun bisa menjadi penanda status sosial. Jika merk lipstick Anda La Tulipe atau Sari Ayu, berarti kemungkinan Anda adalah orang kelas menengah yang kurang update dunia pergincuan. Jika merk lipstick Anda adalah Chanel atau Tom Ford, berarti Anda konglomerat. Jika jenis lipstick Anda adalah liquid matte, berarti Anda mengikuti perkembangan jaman.
Saya punya beberapa macam lipstick, yaitu, nude, natural, dan bold. Warna nude dan natural saya gunakan untuk kegiatan sehari-hari ataupun ketika bekerja, sedangkan bold seperti vampir akan saya gunakan di luar kegiatan formal, misalnya ketika saya mau pergi ke mall atau tempat piknik lainnya. Demi kebaikan saya sendiri, saya pun mulai mengkotak-kotakkan golongan lipstick. Lipstick yang relatif murah adalah lipstick yang saya pakai ke pasar, atau beli cemilan di minimarket, sedangkan yang harganya lebih mahal akan saya pakai ke tempat yang lebih prestisius juga. Soalnya akan terasa lucu aja jika cuma pergi beli bawang di pasar tradisional saya harus pakai Anastasia Beverly Hills.
Yap. Lipstick adalah pilihan. Anda boleh memilih mencintai maupun membencinya. Apapun pilihannya saya ucapkan selamat hari lipstick nasional ^_^
lipstick? emaaak mungkin saya harus belajar memakainya
BalasHapusHehehe, kalo lipstick sih tinggal oles aja Mak, gak perlu pake tutorial :D
Hapuswooow amazing
BalasHapusternyata ada juga hari lipstik :)
Iya nih. Aku juga baru tau :D
HapusKalo aku malah lebih serinng pake lipbalm yang ada warnanya juga hehehehe, jadi aku termasuk apa nih?
BalasHapusPengen sih punya koleksi lipstik, cuma masih belom nemu yang pas sama bibir, belum nemu jodohnya *eeaaa
Kalo aku gak suka lipbalm Mak. Warnanya nggak nampol :D
Hapus