TIPE PENJUAL ONLINE SHOP YANG MENYEBALKAN VERSI SAYA

Hari gini siapa sih yang nggak tau online shop. Era berdagang di internet kayaknya sudah mendarah daging banget di bumi Indonesia. Situs-situs jual beli udah kayak jamur di musim hujan. Saya pribadi lebih suka beli via Facebook atau Instagram. Kenapa ya? Soalnya berasa lebih kenal aja sama penjualnya. Berasa lebih deket, jadi berasa lebih percaya untuk belanja barang di toko online-nya.

source picture

Saya kerap beli online, utamanya alat-alat berdandan yang jarang dijual di Indonesia secara offline. Kalau untuk beli sandang atau barang elektronik, saya masih ragu gitu sih. Yang namanya pakaian kalau tak dicoba sendiri di kamar ganti rasanya kurang plong, sedangkan saya nggak pernah beli barang elektronik via online sebab menyangkut duit yang nggak sedikit. Ya mending kalo soal itu berdua, saya lebih rela loncat dari mall satu ke mall lainnya.

Semakin sering beli online, jadi ya mau nggak mau saya harus berhadapan dengan seller atau penjual dengan berbagai karakteristiknya. Ada seller yang ramah, kurang ramah, bahkan nggak ramah sama sekali. Inilah tipe seller yang menyebalkan versi saya.

1. SELLER SLOW RESPON
Saya SMS dari pukul sembilan pagi, balesnya baru pukul dua siang. Mungkin yang bikin lama itu karena dia dropshipper kali yak? Jadi harus tanya dulu ke supplier-nya. Setelah dapat jawaban dari supplier, baru deh dia bisa balas SMS saya. Dan ternyata itu supplier bukan tangan pertama, kebayang kan gimana panjangnya rantai SMS tersebut. Tapi ada juga seller yang bilang karena dia lagi repot ngurus anak, karena dia cuma ibu rumahtangga, dan sebagainya. Ya kalau sebelumnya dia kasih pengumuman pada jam tertentu akan slow respon, saya nggak akan sekesal itu kok. Menurut saya sih, kecepatan merespon pembeli adalah hal terpenting. Jika sudah berniat membangun online shop, hendaknya seller sadar bahwa ia harus bisa mengatur waktu. Seenggaknya, maksimal telat bales SMS itu hanya setengah jam. Rejeki emang udah diatur, tapi ia tidak datang untuk orang-orang yang suka terlambat. Tsaahhhhh...

2. SELLER YANG SUKA SAYANG-SAYANGAN
Saya juga risih sama seller yang terlalu mesra dan romantis. Hai say, mau pesen yang mana say, yang ini aja lebih bagus loh sayang, Iya sayang, nanti nomer resinya segera aku kabari ya sayang. Kata-kata lain yang serupa adalah 'beb' atau 'dear'. Tak masalah kok, asal jangan kegenitan begitu.

3. SELLER YANG NGGAK MENGUASAI PRODUKNYA SENDIRI
Ya masak pembelinya malah lebih pinter daripada penjualnya. Apalagi untuk produk kosmetik yaa, menurut saya penting seller bisa memposisikan dirinya sebagai beauty advisor. Memang ada hal-hal yang bisa saya cari sendiri reviewnya di Google, tapi kan ya sesekali saya mau minta pendapat sama penjualnya jugak. Apalagi kalo produk itu masih baru dan belum banyak pembahasannya di forum maupun beauty blog.

4. SELLER YANG SUKA NULIS PAKE CAPSLOCK 'KEEP NO CANCEL, CANCEL = BLACKLIST
Helawwwwww, sekarang udah nggak jaman yaa pake begituan. Jika takut di PHP in pembeli, yaa pake aja sistem SCDD alias siapa cepat dia dapat alias first pay first get. Bahasanya terdengar lebih sopan dan tidak menyakiti siapapun.

5. SELLER YANG JUTEK
Udah jutek, mark up harganya kemahalan lagi. Harga pasaran 300 ribu, eh dia jualnya 425 ribu. Hmm... mungkin dia kurang piknik.

6. SELLER YANG SUKA BUKA AIB PEMBELINYA
Ada lohhh ada! Ketemu pembeli rewel dikit udah langsung dijadiin update status. Nama dan fotonya dipajang-pajang. Kemudian dimasukkan dalam album blacklist cust. Yaaaa yang namanya pembeli, kadang udah nanya panjang lebar tapi nggak jadi beli kan lumrah, apalagi belum ada kesepakatan deal. Ya nggak papa dong pindah ke online shop lain buat survey. Saya biasanya malah hilang simpati dengan penjual tipe begini, meskipun ia sudah sangat terkenal dan trusted.


Saya tau dan saya setuju jika pembeli bukanlah raja. Pembeli adalah partner. Pembeli tidak minta dijadikan ratu, tapi setidaknya bikinlah saya betah ngobrol dengan sista penjual dan menjadi pelanggan tetap sista sekalian ^_^