Sabtu, 15 Agustus 2015

CANTIK SAJA TIDAK CUKUP

Mempunyai suami goodlooking dan multitalent memang sungguh keren. Bisa dibangga-banggain di setiap kondangan. Tapi ingat, bangga sama sombong bedanya cuma setipis kertas. Kadang saya masih saja terjebak riya'. Termasuk pada postingan ini. Pengen banget upload betapa kecenya dia di instagram, tapi saya ingat pesan sebuah meme agar jangan mengekpose segala kebaikan maupun kegantengan suami di jejaring sosial, siapa tau ada wanita lain yang diam-diam jatuh cinta.


Suami adalah pakaian untuk istri, begitu pun sebaliknya. Saya yakin setiap istri pasti ingin menjadi teman hidup terbaik bagi suaminya. Kebaikan dan keburukan pasangan adalah tanggungjawab bersama. Saya mau share apa yang harus saya tanggung ketika menjadi istri seorang Paskhas yang juga guru militer yang juga jadi personel Senkom.


1. MENJADI ISTRI PASKHAS

Meski tak sepopuler Kopassus, tapi baret jingga membuat suami, dan saya sebagai istrinya jadi mudah dikenali. Selain warna oranye yang gonjreng dan hits, bukankah Paskhas masih termasuk pasukan elite? Yaaa, meskipun masih ada yang lebih elite lagi sih di dalam kesatuan Paskhas tersendiri (baca: detasemen Bravo).

Menjadi istri pasukan memang konon paling berat di antara korps lainnya. Ancaman kematian selalu menjadi bayang-bayang yang tak bisa dilepas, meski saya tahu kematian sepenuhnya adalah milik Tuhan. Latihan keras, kena serpihan granat, badan lebam, capek, tekanan, kayaknya itu jadi makanan rutin yang harus ditelan. Mau protes, emang ke siapa? Lha wong ini sudah jadi pilihan hidup suamimu, sumpahnya jadi TNI lebih dulu terucap daripada sumpah ijab qabulnya untuk menikahimu. It's fact! Jadi dilarang cengeng!

Beban itulah yang harus saya tanggung. Beban untuk selalu strong, untuk selalu menampakkan wajah cantik meski pikiran saya kalang kabut ketika sesekali ponselnya tak bisa dihubungi karena sedang tidak ada sinyal atau aliran listrik di tengah hutan. Tapi lama-lama beban itu pudar begitu saja. Semakin ke sini saya semakin memahami apa kata Pak SBY: no news is a good news. Sekarang hidup saya malah lebih enjoy jika tidak ada kabar apapun. Berarti doi dalam keadaan very well. Untuk menjadi istri Paskhas yang baik, saya hanya harus rileks dan tidak dramatik.

2. MENJADI ISTRI GURU MILITER

It takes a smart woman to love a military man. Jadi tak cuma sekadar strong aja yah. Jika kamu pikir tentara kerjaannya cuma lari-larian, push up, pegang senjata, latihan nembak, itu salah besar. Jauh lebih banyak kegiatan yang memeras aktivitas otak daripada fisik, apalagi jika doi juga seorang guru militer. Saya harus nyambung jika diajak diskusi berat soal pertahanan, IT, bahasa Inggris, kurikulum, public speaking, manner, how to be a gentleman, how to be a good leader, blah blah blah. Saya juga guru, jadi tak terlalu sulit untuk mendebatnya. Tapi saya kadang juga boring abis, ada nggak sih hal yang lebih asyik yang bisa diomongin? Misalnya film Beauty and The Beast :D

Di balik pria yang sukses pasti ada wanita hebat di belakangnya. Suami bertugas di mana saja, santai. Suami mau ambil sekolah apa saja, dukung. Suami mau ke Lebanon, biarin. Suami menempati jabatan apapun, doain. Ketabahan istri penting. Tapi kepintaran istri akan sangat bisa mendukung karier suami. Never stop to learn, apapun jenjang pendidikanmu. Untuk menjadi istri guru militer yang baik, saya hanya harus lebih banyak Googling :D

3. MENJADI ISTRI SENKOM

Senkom adalah kependekan dari sentra komunikasi. Jadi sebelum berita dari pusat nyampe di komandan setempat, maka suami yang lebih tau duluan. Suami menampung segala macam berita dan informasi, mulai dari yang penting, kurang penting, bahkan penting banget. Dan kamu tau apa artinya? Yes. Tutup mulut!

Jadi istri Senkom mirip kayak jadi istri intelijen. Saya harus lebih sedikit berbicara daripada orang lain. Bahkan di kantornya telah tertempel: RAHASIAKAN SETIAP APA YANG ANDA DENGAR. Tau kan arti kata 'setiap'? Tidak ada satu huruf pun boleh bocor! Maka dari itu, saya tak pernah pusing tiap saya tanya 'tadi ngapain aja di kantor?' dan suami malah menjawab 'masak apa hari ini?' Pertanda bahwa kami harus mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Jadi untuk menjadi istri personel Senkom yang baik, saya hanya perlu keep silent.

UPDATED!

4. MENJADI ISTRI PROGRAMMER

Yepppp. Laki saya baru saja sekolah programmer pengolahan data. Apa ya nama resminya, lupa. Entar deh ditanyain lagi. Jadi sekarang dia bisa bikin program dan software-software gitu sih. Ya ampunnnnn cucookkk! Bisa deh entar dia ajarin saya HTML-HTML yang ruwet itu biar blog saya makin cantik. Wuakakakakkakak :D


Menjadi pendamping yang baik mutlak perlu untuk suami di bidang profesi apapun. Sungguh saya kontra sama orang-orang yang menganggap pendidikan tinggi untuk wanita itu tidak penting, atau wanita tugasnya cuma masak dan momong anak. No maaannnn. Jaman sekarang hidup itu rumit. Cantik saja tidak cukup. Krim malam, lipstick, dan tas baru tetap perlu. Tapi otak dan kepribadian harus selalu lebih update. Mungkin sedang ada wanita bergelar doktor yang mengintai suamimu, atau wanita super salehah berhijab burqa bidadari surga yang diam-diam sedang mem-wishlist suamimu untuk menjadi suaminya :D

Suami sudah menafkahimu tanpa lelah lahir batin, jadi balaslah dengan seimbang.
*soktuabanget ^_^


4 komentar:

  1. tfs, mbak. aku suka gaya tulisannya. kalau dibaca nggak terkesan berat, padahal kalau dipikir-pikir rumit. ^^

    BalasHapus
  2. Keren kak,,
    Cantik itu perlu, tapi pintar dan berkepribadian itu harus :)

    BalasHapus
  3. jadi inget tante gw yang ditinggal tahunan waktu oom kudu tugas di Timor-Timur secara tahun segitu TimTim masih daerah konflik. si tante sempat melahirkan sepupu tanpa kehadiran si oom. antara pengen ketawa ama miris, waktu sepupu gw ga kenal bokapnya.
    salute to every military's wife. hormaat grak !

    BalasHapus
  4. Antara ngakak dan ketampar mbak, yg udh jd istri aja santai punya suami ganteng paskhas pula :D nah yang belom....blah blah blah aja cukup
    Asli deh baca blog mbak mimi open my eyes and my mind jd pengen ketemu si mbak dan oom nya #eh ha ha ha

    BalasHapus