Senin, 31 Agustus 2015

IBU KOMANDAN IDOLA SAYA

DWI ASTUTI WULANDARI

Saya tahu beliau lewat Instagram. Belum pernah bertemu langsung, tapi saya selalu mengikuti apa saja yang dia upload. Awal kekaguman saya sama Ibu Astuti adalah karena beliau anggota dewan di Senayan. Yep. Jarang sekali saya temui istri aparat duduk di kursi DPR/MPR RI. Seragam biru Partai Demokrat langsung mempesona mata saya. Beberapa kali saya iseng berkomentar pada foto-foto yang diunggahnya, ternyata jiwanya seramah parasnya, berkali-kali pula ia membalas komentar saya, bahkan sesekali juga berkomentar pada foto-foto saya yang bukan siapa-siapa ini.

Tapi mendadak rasa akrab itu sedikit goyah. Belakangan saya tahu bahwa beliau adalah keponakan kandung ibu Ani Yudhoyono, yang berarti juga cucu kandung almarhum Sarwo Edhi Wibowo. Saya speechless. Mendadak minder, hahaha. Meski sama-sama manusia yang makan nasi, tapi ya tetap ada rasa galau juga. Bagaimana wanita cantik dengan latar belakang super terkenal itu bisa sangat ramah dan humble, bahkan mau berteman dengan perempuan antah berantah seperti saya. Ciyus looo, beliau bahkan memfollowback akun instagram saya. *terharu :'D



Keramahan itu selalu menjadi pelajaran buat saya bahwa makin tua padi harus makin merunduk. Saya tidak perlu memelihara rasa eksklusif jika saya ingin dicintai orang banyak. Ibu dewan, Ibu Kompol, cucu pahlawan, tapi sangat low profile. Behhh... kadang saya malu sama diri sendiri yang bukan siapa-siapa tapi songong banget dan suka sok yes.



Apa yang menjadi inspirasi utama saya?

Yuhuu. Apalagi kalo kedudukannya di Senayan. Saya termasuk orang yang pro sama wanita karier. Wanita karier tidak berarti egois, gengsian, atau suaminya nggak mampu memberi nafkah yang cukup. Tanpa keberadaan wanita karier, akan betapa ruwetnya dunia ini. Saya melahirkan, yang bantu beranak bidan laki-laki, saya mau facial, yang ngelus-elus pipi saya juga laki-laki. Ngeri banget kan malahan?

Tidak banyak wanita yang nyemplung di politik. Langka banget deh pokoknya. Kelangkaan itulah yang membuat saya agak terbersit juga kelak mau jadi anggota dewan. Jika semua anggota dewan laki-laki, terus nasib perempuan bagaimana? Tau kan kalau laki-laki itu terkenal paling nggak sensitif sama apa yang wanita mau. Maka dari itulah tetap harus ada sosok wanita yang memperjuangkan keberlangsungan hidup wanita lainnya. Tssaahhhhh :D

Resikonya? Tentu saja keluarga, utamanya anak-anak. Ibu Astuti sering tidak bisa menemani anak berkegiatan, sehingga apa yang dilakukan anak harus ditemani nenek. Menyedihkan? Nggak munafik, tentu iya. Tapi saya sudah terlanjur kedoktrin sama pernyataan Ibu Risma Harini: ketika saya sedang mengurusi hajat hidup orang banyak, maka anak saya sudah diurusi Tuhan. Yap, pengabdian wanita seperti mereka menurut saya juga termasuk ibadah dalam bentuk yang lain.





DYANE DOROTHY AURORA

Kamu blogger? Siapa sih yang nggak kenal Ibu Dorothy? Salah satu founder Blogger Perempuan ini bikin saya gemes ingin mengikuti jejaknya. Wanita ini sangat cool, lucu, dan friendly mintak ampun. Kiprahnya di dunia digital bikin saya decak-decak :D





Sebagai persitnya seorang perwira menengah, Ibu komandan yang satu ini bikin saya iri setengah mati. Ketika beberapa oknum banyak ribut-ribut nggak jelas, Ibu ini malah bikin majalah digital. Gratis meeennn! Majalah digital pertama yang ia gawangi terbit perdana bulan Agustus ini looo :D Jika minat, kamu bisa mengunduhnya via www.bpmagz.com


Gitu doang? Oooo tentu tidak. Ibu ini juga tuan rumah Nyonya Sehat looo. Tagline andalannya adalah 'hidup sehat dengan buah dan sayur'. Menurut saya ini kampanye yang nendang banget mengingat semakin banyak kulineran yang menyediakan beragam makanan enak tapi sebenernya kurang sehat. Jika kamu masih menganggap ini tindakan sepele, sini biar aku bisikin kalo menggerakkan pola hidup kayak gini itu susah. Kamu bisa aja ngejus buah dan sayur, difoto pakai DSLR, lalu diupload di web, selesai deh. Tapi berusaha untuk tetap konsisten dan berkesinambungan emang kamu bisa? Lha wong kadang update status Facebook aja cuma sebulan sekali, apalagi mau update web superkeren seperti itu.




APA BENANG MERAHNYA?

Gimana ya bahasa kerennya? Pokoknya super jempolan deh. Apalagi bagi yang minat banget di dunia perbloggingan kayak saya, pasti pengen jadi kayak Ibu Dorothy. Tidak hanya memberdayakan ibu-ibu anggotanya saja, tapi juga wanita lain di Indonesia secara luas. Kagum nggak sih sama orang yang bisa menginspirasi banyak orang meski hanya lewat dunia maya? Jika saya jadi Ibu Panglima TNI, saya pasti langsung memberi beliau bintang penghargaan Satyalancana. Hahaha :D

11 komentar:

  1. Saya blogger...tapi ketinggalan berita tidak tahu Ibu Dorothy..hehe
    majalahnya coba download aahhh =D

    BalasHapus
  2. Saya juga gak tau dengan Dyane Dorothy, hehehe...saya taunya sama Shinta Ries, kalau yang dari Blogger Perempuan, hehehe

    BalasHapus
  3. Dari tulisan Mbak, banyak hal yang belum saya tahu. Duh, malu banget kalau selama ini saya sok tahu segala hal. Terima kasih Mbak inspirasinya.
    Saya ijin follow blognya ya.
    Salam kenal dari Ika.

    BalasHapus
  4. Aku kenal mba Rora juga, ramah banget. Jadi minder kalau mau ngajakin ketemuan, hihi. Padahal satu kota :D

    BalasHapus
  5. Inspiring woman bgt ya mba...bikin semangaatt.

    BalasHapus
  6. MbakDorothy tau dikit-dikit tapi belum kenal banyak (makanya kenalan hehehe). Mereka emang hebat-hebat, ya. Mimi juga inspiring,lho.

    BalasHapus
  7. keren yaaa, seneng banget bisa menginspirasi orang banyak....meluncur ke blog mba rora ahh...belum pernah hihi *kudet

    BalasHapus
  8. Baru akhir-akhir ini tahu mb Rora cantik, inspiratif pokoknya ok bnget . Tambah seneng lagi pas tahu blio tinggal di Tegal. Semoga suatu hari bisa ketemu :) Makasih untuk kisah2nya ya :)

    BalasHapus
  9. Eh eh jadi inget, aku belom donlod majalah digitalnya.
    Aku pengen banget bisa kek Mbak Dorothy. I'm addicted to online! xD

    BalasHapus