SAY NO TO ULANGAN DADAKAN

Sekolah tanpa ulangan bagai Bikini Bottom tanpa Plankton, akan terasa hambar dan nggak berasa gregetnya. Ibarat drama, ulangan adalah pemeran antagonis, sering bikin galau dan puyeng. Bagi guru, ulangan harian merupakan pengukur sejauh mana dirinya mampu menyampaikan pelajaran. Bagi siswa, ulangan harian merupakan pengukur sejauh mana ia mampu menerima pelajaran. Macam-macam tipe ulangan pun muncul, salah satunya yang paling fenomenal adalah ulangan dadakan.

Sebagai guru, saya adalah salah satu oknum yang TIDAK SETUJU dengan ulangan model dadakan. Lho, kenapa?

1. TIAP SISWA DATANG DENGAN MASALAH BERBEDA

Tidak semua siswa datang ke sekolah datang dengan kondisi psikologis yang sama. Bisa saja ada siswa yang baru kena tekanan berat dari keluarga sebelum berangkat ke sekolah, berantem dengan Mama mungkin. Atau baru abis cekcok sama pacarnya. Memberikan ulangan dadakan bagi saya adalah bentuk ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (duh, apa sih?). Bagaimana mungkin saya tega memberikan ulangan yang sama sulitnya ketika siswa-siswa saya mengalami gejolak kehidupan yang tidak sama setiap harinya? Jadi, memberikan pengumuman terlebih dahulu minimal seminggu sebelum ulangan menurut saya adalah jalan yang lebih tepat. Siswa bisa mempersiapkan mentalnya sehingga bisa mengerjakan soal-soal dari saya dengan baik dan benar.

2. KONDISI KESEHATAN SISWA TIDAK SAMA

Yap. Kita sering menyimak berita banyak terdakwa membatalkan sidang maupun pemeriksaan dengan alasan sakit. Bapak ibu di pengadilan saja bisa toleran sama kondisi kesehatan seseorang, masa saya tidak? Saya tidak akan bisa mengecek kondisi kesehatan siswa saya satu per satu. Mungkin ada yang baru aja kena tipus dan opname, lalu pada hari itu baru aja masuk sekolah setelah sekian hari dirawat di rumah sakit. Atau ada siswa yang sebenarnya sudah merasa sakit tapi tetap semangat datang ke sekolah karena tidak ingin ketinggalan pelajaran. Jadi dengan kondisi seperti itu, ulangan dadakan bagi saya lagi-lagi adalah sebuah bentuk ketidakadilan sosial. Bagaimana saya bisa memberikan soal dengan level kesulitan yang sama dengan kondisi kesehatan siswa yang berbeda. Maka dengan memberi pengumuman terlebih dahulu kapan akan diadakan ulangan, siswa bisa menjaga kesehatan dengan baik sebelum hari H.

3. PASTI BANYAK YANG REMIDI

Sebaik-baiknya guru menyampaikan materi pelajaran, atau sepintar-pintarnya siswa di kelas, ulangan dadakan pasti memberikan efek kejut yang bisa mengacaukan kinerja otak. Materi-materi yang sebenarnya sudah nyanthol dengan baik akhirnya bubar seketika karena faktor gugup. Maka dari itulah mengapa banyak nilai jelek bertebaran ketika ulangan dadakan diadakan. Jika sudah banyak yang remidi, akhirnya guru juga yang repot kan? :D


Sebagai manusia, pasti kita ingin semua hal dilakukan dengan well prepared. Ketika ditelepon teman untuk diajak main secara dadakan pun pasti kita ogah-ogahan, apalagi kalo yang dadakan itu adalah ulangan, pasti nyebelin banget.