Jumat, 03 Juli 2015

HERCULESMU... HIDUPMU... MATIMU...



Seminggu yang lalu, aku masih sempat melihatmu pulang dengan skutermu
Tampak lelah dengan baju coverall oranyemu
Beberapa hari yang lalu aku masih sempat menyapamu saat kau menyirami pohon palem kesayanganmu
Sebulan yang lalu, aku masih mendengar nasihatmu di arisan RT
Kehadiran terakhirmu di lingkungan kita, setelah sekian lama kau selalu absen karena harus terbang bersama sang burung legenda

Aku memang jarang bertemu denganmu
Kadang kau berangkat pukul tiga pagi, pulang pukul satu dini hari
Kadang kau baru sepuluh menit menginjakkan kaki di rumahmu, lalu buru-buru berangkat lagi karena panggilan tugas via dering ponselmu

Rumah kita tepat bersebelahan, bahkan aku bisa leluasa melihat kandang ayammu di belakang rumah
Aku menikmati kokok mereka di pagi hari
Aku ingat waktu cucumu main ke rumahku, lalu meneriakimu dengan takjub ketika kau sedang memberi makan ayam-ayammu
Ya, cucumu baru tahu bahwa halaman belakang rumah kita senantiasa berpadu dengan mesranya

Dua minggu yang lalu, kau masih meminta suamiku berkunjung ke rumahmu
Mengajaknya bercakap-cakap dari pukul tujuh hingga sebelas malam
Mungkin karena kau tahu bahwa kau dan suamiku memang hampir tak pernah sempat bertegur sapa
Apalagi jika bukan karena tugas-tugasmu
Kau ingat, kau minta dibawakan batu akik
Tak pernah kami duga, itulah kenang-kenangan terakhir yang mampu kami berikan untukmu
 
Aku sedih melihat komentar mereka
Sedih...
Sebab aku tahu betapa pengorbananmu untuk setia merawat sang burung legenda
Ingin kuremas suara-suara sumbang yang beredar di luar sana
Mereka seolah tahu semuanya
Mereka bahkan tak pernah tahu apa penyebab luka dan lecet di tanganmu
Kau hidup untuk sang burung legenda
Kau pun menutup mata dalam kepak sayapnya
Seluruhnya tahu, kau mati dengan hormat, dimakamkan dengan sangat terhormat

Selamat jalan, tetangga kebanggaanku
Insya Allah syahid untukmu...




4 komentar:

  1. Innalillahi wa innailaihi raaji'un, Mak tetangga sendiri..

    BalasHapus
  2. Bener bun..trkadang sy marah baca komentar2 org2 sok tau tsb..mrka tdk tau beratny jdi seorg aparat tni...

    BalasHapus
  3. Innalillahi wa innailaihi raaji'un.. Sedih bacanya..Semoga keluarga dan orang-orang yang menyayangi Beliau diberi ketabahan...

    BalasHapus